Merupakan kanker yang
terdapat pada nasopharing, berada di antara belakang hidung dan
esofagus. Kanker ini merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang
terbanyak ditemukan di Indonesia. Hampir 60% tumor ganas kepala dan
leher merupakan kanker nasopharing, kemudian diikuti oleh tumor ganas
hidung dan sinus paranasal (18%), laring (16%), dan tumor ganas rongga
mulut, tonsil, hipofaring dalam prosentase rendah. Pada banyak kasus,
nasopharing carsinoma banyak terdapat di negara ras mongoloid, khususnya
Cina Selatan. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat di negara lain,
seperti di Yunani, Afrika bagian Utara seperti Aljazair dan Tunisia,
orang Eskimo. Di Indonesia, kanker ini lebih banyak menyerang keturunan
tionghoa dibanding suku lainnya. Kanker ini lebih banyak dijumpai pada
pria daripada wanita.
Tanda dan Gejala
Gejala kanker nasopharing dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu:
- Gejala nasopharing sendiri, berupa Mimisan ringan (keluar darah lewat hidung) atau sumbatan hidung. Ini terjadi jika kanker masih dini.
- Gejala telinga, merupakan gejala dini yang timbul karena tempat asal tumor dekat muara tuba Eustachius (saluran penghubung hidung-telinga). Gejalanya berupa telinga berdenging atau berdengung, rasa tidak nyaman di telinga, sampai nyeri.
- Gejala mata dan saraf, dapat terjadi sebagai gejala lanjut karena nasopharing berhubungan dekat dengan rongga tengkorak tempat lewatnya saraf otak. Gejala dapat berupa nyeri kepala, nyeri di bagian leher dan wajah (neuralgia trigeminal), pandangan kabur, penglihatan dua (diplopia).
- Gejala metastasis/menyebar atau gejala di leher. Berupa bengkak di leher karena pembengkakan kelenjar getah bening
Penyebab
Pada
umumnya kanker disebabkan karena adanya pertumbuhan sel kanker yang
tidak terkontrol. Kanker dapat juga timbul karena adanya faktor
keturunan (genetik), lingkungan, dan juga virus. Kanker nasopharing
disebabkan karena adanya perkembangan sel kanker yang tidak terkontrol
di bagian nasopharing. Namun pada banyak kasus, nasopharing carsinoma
disebabkan karena adanya faktor keturunan (genetik).
Adapun faktor resiko penyebab adanya kanker nasopharing, antara lain:
1. Makan makanan asin
Pada
banyak kasus di Cina, nasopharing carsinoma disebabkan dari makan ikan
asin. Juga dari bumbu masak tertentu dan makan makanan terlalu panas.
2. Virus
Beberapa
virus menimbulkan tanda dan gejala seperti demam. Beberapa virus
memiliki kemungkinan akan timbulnya kanker nasopharing. EBV-Virus
biasanya yang menyebabkan kanker.
3. Keturunan
Dalam
keluarga dengan riwayat terkena kanker -terutama kanker nasophariing-
besar kemungkinan untuk terkena kanker nasopharing daripada yang tidak
memiliki riwayat keluarga terkena kanker.
Ada
lagi faktor yang memperbesar timbulnya kanker, seperti merokok dan
mengkonsumsi alkohol. Kedua hal ini memungkinkan resiko terkena kanker.
Diagnosis
Seperti
pada umumnya, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang tanda
dan gejala yang dialami. Setelah itu dokter akan mulai menekan bagian
lehermu dimana terdapat kelenjar getah bening yang membengkak. Beberapa
tanda dan gejala dari kanker ini memang tidak terlalu spesifik.
Pemeriksaan ini mungkin akan berlangsung selama beberapa bulan.
Jika
dicurigai terjadinya kanker, dokter akan mulai menggunakan endoskop
untuk melihat nasopharing yang abnormal tersebut. Dalam penggunaannya
diperlukan anestesi lokal. Setelah itu, diambil biopsy (sampel) yang
kemudian diuji apakah merupakan kanker.
Kemudian dokter akan menentukan stadium kanker itu dengan cara:
- MRI (membantu melihat kanker yang menyebar di sekitar kepala)
- CT scan (melihat kanker yang tersebar pada tulang)
- Pengambilan biopsy: ini digunakan untuk melihat kanker yang berada di kelenjar getah bening.
- Sinar X(melihat kanker yang menyebar di bagian paru-paru)
Adapun tingkatan dari kanker ini adalah:
- Stadium 0: Sel-sel kanker masih berada dalam batas nasopharing, biasa disebut dengan nasopharynx in situ
- Stadium 1: Sel kanker menyebar di bagian nasopharing
- Stadium 2: Sel kanker sudah menyebar pada lebih dari nasopharing ke rongga hidung. Atau dapat pula sudah menyebar di kelenjar getah bening pada salah satu sisi leher.
- Stadium 3: Kanker ini sudah menyerang pada kelenjar getah bening di semua sisi leher
- Stadium 4: kanker ini sudah menyebar di saraf dan tulang sekitar wajah.
Dari tingkatan-tingkatan inilah dokter dapat menentukan jenis pengobatan yang tepat bagi penderita.
Pengobatan
Beberapa macam pengobatan untuk penderita nasopharing carsinoma, antara lain:
1. Terapi Radiasi
Terapi
ini dapat merusak dengan cepat sel-sel kanker yang tumbuh. Terapi ini
dilakukan selama 5-7 minggu. Terapi ini digunakan untuk kanker pada
tingkatan awal.
Efek
samping dari terapi ini adalah: mulut terasa kering, kehilangan
pendengaran dan terapi ini memperbesar resiko timbulnya kanker pada
lidah dan kanker tulang.
2.Kemoterapi
Merupakan
terapi dengan menggunakan bantuan obat-obatan. Terapi ini bekerja
dengan cara mereduksi sel-sel kanker yang ada, namun adakalanya sel-sel
yang sehat (tidak terkena kanker) juga tereduksi.
Efek
samping dari terapi ini adalah: rambut rontok, mual, lemas(seperti
kehilangan tenaga). Efek samping yang timbul tergantung pada jenis obat
yang diberikan.
3.Pembedahan
Tujuan dari pembedahan ini adalah untuk mengambil kelenjar getah bening yang telah terkena kanker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar